Aku Bertanya-tanya pada...

Aku bertanya-tanya...
Aku bertanya-tanya pada mataku...
Siapa dan apa yang kau pandang???
Jawabnya...Sebenarnya aku hanya ingin memandangNYA dan memandang kebaikan dariNYA
Namun kau tak izinkan aku...ku

Aku bertanya-tanya...
Aku bertanya-tanya pada telingaku...
Apa yang kau dengar???
Jawabnya...
Sebenarnya aku hanya ingin MendengarNYA dan kebaikan KitabNYA
Namun kau tak izinkan...ku

Aku bertanya-tanya...
Aku bertanya-tanya pada mulutku...
Apa yang kau bicarakan???
Jawabnya...
Sebenarnya aku hanya ingin berbicara tentangNYA dan kebaikanNYA
Namun kau tak izinkan...ku

Aku bertanya-tanya
Aku bertanya-tanya pada hidungku...
Apa yang kau hirup dan kau cium???
Jawabnya...
Sebenarnya aku hanya ingin menghirup kesegaran NafasNYA dan mencium parasNYA
Namun kau tak izinkan...ku

Aku bertanya-tanya
Aku bertanya-tanya pada kulitku...
Apa yang kau sentuh???
Jawabnya...
Sebenarnya aku hanya ingin menyentuh kehalusanNYA
Namun kau tak izinkan...ku

Yaa Rabb...
Sebiadab inikah aku???
Sekotor inikah aku???
Hingga aku tak pernah bisa Izinkan mereka...

Ya Robb...
jika memang aku harus...
aku yakin JalanMU ada untukku...

Keremangan Hati

Keremangan malam merayap seperti biasa

Aku juga tetap disini

Tetap menunggu bulan terjatuh

Bersama ribuan bintang berkelipan

Keremangan malam merayap seperti biasa

Aku juga tetap disini

Tetap mengharap kupu-kupu terhinggap dihati

Bersama ribuan warna sayap keceriaan

Keremangan malam merayap seperti biasa

Aku juga tetap disini

Tetap mengharap datangnya sang tuan putri……….

Bersama jutaan kasih tak terhingga 

Tapi apakah semua itu mungkin?!

Tahun Baru, Bahagia atau Duka !

Meniti impian kini kian sulit
Segala rintangan datang menghampiri
Andai ku tak mampu
Apa yang harus ku hadapi
     Saat tersadar ku teringat
     Hilangnya yang tersayang pergi entah kemana
     Saat ku coba buka mata
     Ku tahu kini ku sendiri
Tahun kini telah berganti
Aku tak tahu apa yang harus kulalui lagi
Apa kebahagiaan menghampiri
Atau duka terus membukit

Ingkari Janji

Tetes air mataku membahasi
Seluruh ruang di hati
Yang telah kau lukai
     Apakah kini engkau pergi mencari
     Kekasih yang t'lah pergi
     Menjauhi cinta ini
Mengapa kau sakiti
Hati yang mencintai
Dirimu setulus hati
Sampai akhir hayat ini
     Mengapa kau tak lagi
     Mengisi hari-hari
     Yang penuh cinta ini
     Bersamamu lagi
Mungkinkah engkau kini
Bersama dia kembali
Mengingkari janji-janji
Yang t'lah kita bina ini

"Bukan Anak Dewa"

dari saat cahaya memisahkan fajar dan malam
dari saat turunnya tetes hujan pertama di tanah yang kupijak kini
dari saat tumbuhnya tunas pertama hingga pepohonan yang kini menaungi dunia
dari saat kehidupan pertama muncul dan mengarungi samudera kehidupan
dari saat tiadanya cinta dan kemunculannya yang mengguncang
dari saat kita menyadari hakikat menjadi manusia
saat itulah kita bukan anak dewa

Bila

BiLa kaU maTahaRiku,ku Tahu 

ka0 kan hadir di tiap ku terBan9un, 

namun jika kaU malamku, 

kuin9in kaU temani mimpi dan tidurku, selalu, selamanya.